Sepak Bola Juara I Porseni

Akhirnya penantian panjang Pembina Esktrakurikuler Sepak Bola, Sanusi alias Babe terjawab. Setelah sekian lama gagal menjadi juara pada Porseni 043 Kec. Cipayung, kali ini ekskul sepak bola SMP Negeri 259 Jakarta berhasil keluar sebagai nomor satu. Semua lawan pada babak sebelumnya berhasil dikalahkan dengan skor yang mencolok.
Bertanding 2 kali dalam satu hari benar-benar menguras fisik anak-anak asuhan Babe. "Konsentrasi dan kepercayaan diri", hanya itu yang selalu ditekankan pembina berpenampilan kalem tersebut. "Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi kita juara?", kata Babe. Dan benar saja, anak-anak berhasil mengatasi kelelahannya dengan tampil penuh confidence terutama pada babak semi final. Bertanding dalam kondisi lapangan becek melawan SMPN 157 pada pertandingan semifinal membuat anak asuhannya tidak dapat mengeluarkan kemampuan terbaik. Operan pendek dari kaki ke kaki yang kerap diterapkan Fajar Maulana cs. tidak dapat berjalan dengan baik. Hanya sesekali anak-anak melakukan penyerangan karena lebih berkonsentrasi pada lini pertahanan. Beruntung gawang yang dijaga Damar tidak kebobolan lebih banyak karena penampilan gemilangnya.
Tertinggal lebih dahulu, membuat anak-anak kelihatan kehilangan semangat apalagi dukungan penonton dari siswa SMPN 157 membuat gentar mental bertanding mereka. Beruntung sebuah tendangan bebas dari Andrianto berhasil membuat jala SMPN 157 bergetar. Hasil 1-1 bertahan hingga pertandingan usai. Pertandingan dilanjutkan dengan adu tendangan penalti tanpa ada waktu exstra time. Lima algojo yang disiapkan Babe terlihat takut dan gugup. Namun sekali lagi Damar membuktikan kelasnya sebagai penjaga gawang yang handal. dua tendangan penalti lawan berhasil dia blok dan hanya 2 hanya menjebol gawangnya. Sementara itu, semua algojo kita berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Skor akhir 4-2 (1-1). SMP N 259 melangkah ke final.
Pada pertandingan final, nilai kemenangan kita pada babak sebelumnya terasa kurang gereget. Mengapa? karena pertandingan final ini langsung diadakan adu tendangan penalti. Wasit, panitia pertandingan, dan kedua pihak yaitu SMPN 259 dan SMPN 230 sepakat untuk bertanding langsung tos-tosan. Kondisi lapangan yang terendam air tidak memungkinkan untuk meneruskan pertandingan dengan normal. Untuk menunda pertandingan menjadi esok hari pun tidak bisa karena telah ada kesepakatan panitia dengan pengurus lapangan kelurahan Ceger bahwa hari itu juga pertandingan hari selesai. Apa boleh buat, semua menerima meski dengan hati yang kecewa.
SMPN 230 yang sebelumnya juga menang atas SMP Nusa Melati dalam drama adu penalti terlihat begitu percaya diri. Namun kepercayaan diri mereka tidak membuat anak asuhan Babe patah arang. Mereka selalu ingat kata-kata Babe. "Kalau bukan sekarang, mau kapan lagi kita juara?" Memang kapan lagi kita bisa juara kalau bukan sekarang karena mayoritas pemain inti ekskul sepak bola tahun ini adalah siswa kelas 9.
Damar, siswa kelas 9-9, bisa disebut sebagai pahlawan kemenangan. Lagi-lagi dia berhasil menepis sebuah tendangan keras lawan. Meski tendangan Angga berhasil diblok kiper lawan, kepercayaan diri Nana, siswa kelas 7 untuk kembali lagi menendang dalam drama adu penalti berhasil memastikan SMPN 259 keluar sebagai juara. Sebuah tendang plesing ke pojok kanan gawang membuat kiper lawan terperangah dan hanya meratapi nasib. Glory, glory, glory. Semua pemain dan pendukung tumpah ruang ke dalam lapangan tanpa memikirkan lapangan kotor dan becek.
Pertahankan tahun depan Kawan!!!

Tidak ada komentar: